TUGAS BAHASA JAWA
NAMA :
AZZAINI
KELAS :
VIIC
Kisah Pandawa dan Kurawa
Ada seorang raja namanya Pratipa, bertahta di Kerajaan Kuru
yang ibukotanya Hastinapura. Istrinya bernama Sunandha dan dia punya tiga anak
: Dewapi, Bahlika, dan Sentanu. Ketika raja Pratipa sudah tua, dia ingin
anaknya menggantikannya jadi raja. Ternyata Dewapi memilih untuk menjadi
pertapa dan Bahlika memilih untuk mengembara ke India.
Maka dinobatkanlah Sentanu sebagai raja di Hastinapura.
Raja Sentanu menikahi Dewi Gangga. Mereka punya 8 orang
anak, namun Dewi Gangga membuang 7 orang bayinya ke sungai tak lama setelah
mereka dilahirkan. Ketika kali yang ke-8 anaknya hendak dibuang, Raja Sentanu
mencegah perbuatan istrinya dan menyelamatkan anaknya. Dewi Gangga marah
kemudian kabur ke kahyangan.
Anak yang selamat ini diberi nama Dewabrata, yang juga
dikenal sebagai Resi Bhisma. Raja Sentanu menikah lagi dengan Satyawati, yang
memberikannya dua putera bernama Citragada dan Wicitrawirya. Citragada mewarisi
tahta ayahnya namun dia mati muda karena gugur dalam pertempuran.
Adiknya Wicitrawirya kemudian menggantikan kedudukan
kakaknya. Ia menikahi Ambika dan Ambalika. Sayang, tak lama kemudian
Wicitrawirya pun meninggal. Kedua janda Wicitrawirya belum punya anak Mereka
meminta upacara suci kepada Begawan Byasa (Krishna Dwipayana) agar mereka bisa
punya anak.
Selama upacara, Ambika menutup matanya, maka Krishna berkata
bahwa anak yang dikandungnya buta. Anak tersebut diberi nama Drestarastra.
Sedangkan Ambalika, selama upacara ia membuka matanya hingga mukanya tampak
pucat. Jadilah Pandu, anaknya, bermuka pucat. Kayak orang indian muka pucat di
komik Hiawata, gitu?
Pandu menikahi Kunti dan Madrid. Kunti melahirkan Yudistira, Bima,
dan Arjuna. Madrid
melahirkan si kembar Nakula dan Sadewa. Anak-anak inilah yang kemudian kita
kenal dengan sebutan Pandawa.
Saudara Pandu, Drestarastra, menikah dengan Gendari. Ketika
hamil, Gendari merasa iri dengan Kunti yang telah memiliki tiga anak sedangkan
dirinya satu anak aja belum. Kemudian ketika lahir, yang keluar adalah seonggok
daging. Ia kemudian meminta tolong pada Resi Byasa. Sang Resi lalu
memotong-motong daging itu menjadi 100 bagian dan masing-masing dimasukkan ke
dalam guci dan dikubur selama setahun. Setelah guci-guci tersebut digali, dari
setiap potongan daging dalam guci tumbuhlah seorang anak. Keseratus anak
Drestarastra tersebut dikenal dengan sebutan Kurawa.
Trivia : Pandawa bukanlah anak kandung Pandu. Alkisah, Pandu
dikutuk bahwa ia akan meninggal bila berhubungan intim, maka ia tidak bisa
memiliki keturunan. Akhirnya Pandu membawa istri2nya mengembara di hutan dan
menjadi pertapa. Di hutan Kunti memanggil para Dewa untuk turun ke bumi. Mantra
itu digunakannya untuk memanggil Bathara Yama, Bayu, dan Indra. Dari ketiga
dewa tersebut diperolehnya Yudistira, Bima dan Arjuna. Madrid pun ikut memanggil Dewa Aswin dan
mendapat putera kembar bernama Nakula dan Sadewa.
Apa yang terjadi dengan Pandu?
Ketika Kunti dan anak2nya sedang jauh, Pandu bercinta dengan
Madrid.
Kutukan terjadi, meninggallah ia seketika. Kemudian Madrid menitipkan anak-anaknya pada Kunti
sedangkan ia sendiri menceburkan diri dalam api pembakaran Pandu untuk menyusul
suaminya.
Kisah Pandawa dan Kurawa
Ada seorang raja namanya Pratipa, bertahta di Kerajaan Kuru yang
ibukotanya Hastinapura. Istrinya bernama Sunandha dan dia punya tiga anak :
Dewapi, Bahlika, dan Sentanu. Ketika raja Pratipa sudah tua, dia ingin anaknya
menggantikannya jadi raja. Ternyata Dewapi memilih untuk menjadi pertapa dan
Bahlika memilih untuk mengembara ke India.
Maka dinobatkanlah Sentanu sebagai raja di Hastinapura.
Raja Sentanu menikahi Dewi Gangga. Mereka punya 8 orang anak, namun
Dewi Gangga membuang 7 orang bayinya ke sungai tak lama setelah mereka
dilahirkan. Ketika kali yang ke-8 anaknya hendak dibuang, Raja Sentanu mencegah
perbuatan istrinya dan menyelamatkan anaknya. Dewi Gangga marah kemudian kabur
ke kahyangan.
Anak yang selamat ini diberi nama Dewabrata, yang juga dikenal sebagai
Resi Bhisma. Raja Sentanu menikah lagi dengan Satyawati, yang memberikannya dua
putera bernama Citragada dan Wicitrawirya. Citragada mewarisi tahta ayahnya
namun dia mati muda karena gugur dalam pertempuran.
Adiknya Wicitrawirya kemudian menggantikan kedudukan kakaknya. Ia
menikahi Ambika dan Ambalika. Sayang, tak lama kemudian Wicitrawirya pun
meninggal. Kedua janda Wicitrawirya belum punya anak Mereka
meminta upacara suci kepada Begawan Byasa (Krishna Dwipayana) agar mereka bisa
punya anak.
Selama upacara, Ambika menutup matanya, maka Krishna berkata bahwa anak
yang dikandungnya buta. Anak tersebut diberi nama Drestarastra. Sedangkan
Ambalika, selama upacara ia membuka matanya hingga mukanya tampak pucat.
Jadilah Pandu, anaknya, bermuka pucat. Kayak orang indian muka pucat di komik
Hiawata, gitu?
Pandu menikahi Kunti dan Madrid. Kunti melahirkan Yudistira, Bima,
dan Arjuna. Madrid
melahirkan si kembar Nakula dan Sadewa. Anak-anak inilah yang kemudian kita
kenal dengan sebutan Pandawa.
Saudara Pandu, Drestarastra, menikah dengan Gendari. Ketika hamil,
Gendari merasa iri dengan Kunti yang telah memiliki tiga anak sedangkan dirinya
satu anak aja belum. Kemudian ketika lahir, yang keluar adalah seonggok daging.
Ia kemudian meminta tolong pada Resi Byasa. Sang Resi lalu memotong-motong
daging itu menjadi 100 bagian dan masing-masing dimasukkan ke dalam guci dan
dikubur selama setahun. Setelah guci-guci tersebut digali, dari setiap potongan
daging dalam guci tumbuhlah seorang anak. Keseratus anak Drestarastra tersebut
dikenal dengan sebutan Kurawa.
Trivia : Pandawa bukanlah anak kandung Pandu. Alkisah, Pandu dikutuk
bahwa ia akan meninggal bila berhubungan intim, maka ia tidak bisa memiliki
keturunan. Akhirnya Pandu membawa istri2nya mengembara di hutan dan menjadi
pertapa. Di hutan Kunti memanggil para Dewa untuk turun ke bumi. Mantra itu
digunakannya untuk memanggil Bathara Yama, Bayu, dan Indra. Dari ketiga dewa
tersebut diperolehnya Yudistira, Bima dan Arjuna. Madrid pun ikut memanggil Dewa Aswin dan
mendapat putera kembar bernama Nakula dan Sadewa.
Apa yang terjadi dengan Pandu?
Ketika Kunti dan anak2nya sedang jauh, Pandu bercinta dengan Madrid. Kutukan terjadi,
meninggallah ia seketika. Kemudian Madrid menitipkan anak-anaknya pada Kunti
sedangkan ia sendiri menceburkan diri dalam api pembakaran Pandu untuk menyusul
suaminya.
Komentar
Posting Komentar