Secankir Kopi



Malam makin gelap, dengan hati yang semakin resah
Dinding beratap angin mulai mulai mendesah, adakah kamu baik disana.

Tak ada senyum hari ini...
Kota kita yang penuh luka, dibasahi dengan asinya air garam lautan.
Luka........!!!   Terasa semakin perih.
Rasanya semakin terasa.

Secankir kopi yang menemani.
Panasnya tak mampu membakar dinginya rasa.
Membakar dari rasa kesepian yang tak berkesudahan.
Secankir kopi menemani kita dulu.

Senyumu yang dulu, kini ku rindu....
Kini tak kudapati lagi, sejak pertemuan itu.
Sejak kau pergi mengapai citamu.
Negeri seberang tempatmu beradu, Karya dan Ilmu.

Mungkin suatu hari nanti Dinding berata angin itu....
Menyatu bersama rindu dan pilu....
Melebur jadi tali yang mengikat rindu.
Yang pudar bersama terbitnya mentari.

Tak ada air mata malam ini.... Sayang... !!!
Secankir kopi yang setia menemani.
Mengingatkan senyumu... Kala itu.
Masihkah kau mengingat kenangan itu...?

Dengan ini ku kirimkan .....
Untaian kata rindu untukmu.

Komentar